TIMIKA, CARTENSNEWS.com-Sekda Kabupaten Mimika yang pertama dan juga pernah sebagai Penjabat Bupati Mimika, Athanasius Allo Rafra terisak tangis ketika menerima piagam penghargaan dan cendera mata dari Pemerintah Kabupaten Mimika, atas pengabdian dan dedikasihnya kepada daerah ini dan masyarakat.
Penyerahaan piagam pengharagaan dan cendera mata itu dilakukan oleh Plt Bupati Mimika, Johannes Rettob saat perayaan hari ulang tahun (HUT) Kabupaten Mmika ke-26 di Lapangan Upacara Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika, Senin(10/10/2022).
Begitu menerimanya Allo Rafra langsung tertundukan dan terisak tangis. Ia sempat menutup wajahnya dengan piagam yang baru saja diterimanya kemudian mengangkat kembali wajahnya.
Dalam pesannya pada kesempatan itu Allo meminta ASN di lingkup Pemkab Mimika bekerja dengan jujur dan tolong perhatikan masyarakat di kampung.
“Untuk semua ASN saya mau pesan kepada kalian bekerjalah dengan jujur. Tanya kepada diri sendiri apa yang harus saya buat untuk masyarakat. Saya minta tolong lihat masyarakat di kampung,” ungkap Allo.
Ia mengatakan penghargaan yang diberikan kepadanya dan beberapa rekannya yang dinilai berjasa mendirikan Kabupaten Mimika dan kini sudah purna tugas itu adalah hal yang luar biasa, meskipun pengabdian mereka hanya sedikit waktu.
“Kami ini tidak ada artinya untuk kabupaten ini karena perjuangan kami anya sedikit waktu saja, tetapi sekarang ada pejabat ada pegawai yang masih muda. kita yang tua-tua ini minta anggaran ini digunakan dengan baik. Jangan pikir kepentingan kantong tapi ingat kepentingan masyarakat,” pesan Allo.
Ia menceritakan saat memulai kabupaten ini APBD Tahun Anggaran 1997 hanya Rp14 miliar.
Tahun 1998 naik menjadi Rp24 miliar, Tahun 1999 menjadi 44 miliar. Dengab anggaran itu ia bersama para pejabat pemerintahan saat itu berjuang membangun kabupaten ini.
“Betapa rusaknya jalan-jalan waktu kita masuk jadi kabupaten, kita perbaiki semuanya, perumahan Pemda kita bangun, sekolah kita bangun, balai desa kita bangun dan banyak hal kita bangun pakai anggaran yang sedikit ini,” tuturnya.
Pada Tahun 2007 Allo dipercayakan menjadi Penjabat Bupati Mimika, saat itu anggaran yang dikelolanya sebesar Rp800 miliar dan dengan anggaran ini banyak fasilitas pelayanan masyarakat yang dibangun. “Saya bangun begitu banyak sekolah, Puskesmas, rumah sakit, Bandara, seluruhnya. Saya pikir saat ini dengan anggaran yang begitu besar harus lebih maju daerah ini,” ujarnya.
Sekarang ini lanjut Allo, APBD Mimika mencapai Rp5,3 triliun dan selalu dikampanyekan pembangunan dimulai dari kampung. Tapi menurut Allo dari pengamatannya tidak ada pembangunan dari kampung.
“Orang-orang di Banti sudah sekian tahun mereka punya rumah tapi dihancurkan dan sampai sekarang belum dibangun,” ucap Allo yang juga pernah menjadi Anggota DPRD Mimika ini.
Dia menyebutkan dana pendidikan kurang lebih Rp1 triliun begitu juga dengan dana kesehatan, sehingga ia meminta perhatian pemerintah lebih banyak kepada masyarakat di kampung-kampung.
“Tadi pak Plt Bupati katakan akan mengubah sistem pelayanan dari kampung ke kota saya harap itu bisa dilaksanakan. Pegawai negeri dan semua yang bertugas di sini harus bisa menterjemahkan itu,” ujar Allo yang 35 tahun menjadi PNS ini.
Sementara itu Plt Bupati Mimika, Johannes Rettob menyebutkan penghargaan diberikan kepada tokoh-tokoh yang telah berdedikasi dalam pembangunan kabupaten ini, saat perayaan HUT Mimika ke 26 diberikan secara simbolis kepada empat orang sebagai perwakilan. Namun ia memastikan semua tokoh yang berjasa dalam pendirian daerah ni akan mendapatkan piagam penghargaan dan cendera mata.
“Ini sebagai simbolis kami akan memberikan kepada semua orang yang berjasa dalam mendirikan kabupaten ini. Jas merah jangan melupakan sejarah,” kata Johannes.
Tiga orang lainnya yang menerima piagam pengharagaan dan cendera mata pada kesempatan itu yakni, Wilhelmus Haurissa sebagai Sekda Mimika ketiga, Yunus Boroh sebagai mantan Wakil Bupati Administratif Kabupaten Mimika dan Engelbertus Rahaded, sebagai tokoh masyarakat, Camat Agimuga yang pertama dan pipimpinan sejumlah OPD.
Wartawan/Editor: Yosefina