TIMIKA, CARTENZNEWS.com-
Assisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Mimika, Willem Naa berharap peserta kegiatan Bimbingan Teknis dan Inovasi Daerah yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mimika bisa menghasilkan terobosan baru dalam pelayanan kepada masyarakat.
Salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan pemerintah daerah adalah melalui inovasi daerah, sehingga menjadi terobosan baru untuk mempercepat pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu peserta Bimtek ini diharapkan melahirkan inovasi yang menjadi terobosan baru untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Willem dalam sambutannya saat menutup kegiatan tersebut Kamis (25/4/2024) di Hotel Horisom Ultima Timika.
Diapun mengucapkan terimakasih kepada Bappeda Mimika yang sudah menggelar kegiatan ini selama dua hari dan pihak Kementerian Dalam Negeri melalui Badan Riset dan Informasi Nasional yang sudah bersedia menjadi pemateri.
Sementara itu Analis Kebijakan Dalam Negeri Badan Strategi Kebijakama Dalam Negeri, Kemendagri Republik Indonesia, Peter Isman mengpresiasi peserta yang sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Dari hasil Bimtek selama du hari itu, dia menyimpulkan warga Mimika sebenarnya senang dengan hal-hal baru, tinggal mencari salurannya.
Kepala Bappeda Mimika, Yohana Paliling dalam arahannya menyampaikan, Inovasi di Mimika ini sangat kecil, masih kurang inovasi padahal sumber dayanya sangat luar biasa begitupun SDMnya.
“Kenapa kita tidak bisa mencapai indeks inovasi yang bagus? padahal, Nabire sudah duluan,”kata Yohana.
Yohana mengatakan, Mimika berada di posisi ke 4 dan nilainya sangat jauh. Dari 415 kabupaten Mimika menempati urutan 391 dan ini sangat prihatin.
“Kenapa kita bisa sampai di urutan itu karena kita belum tahu caranya, bukan menyalahkan siapa-siapa. Itulah yang kita buat kegiatan ini dengan menghadirkan narasumber sebagai praktisi inovasi daerah,” ujarnya.
Ia mengatakan telah dilantik pamong inovasi dan pamong ini adalah untuk mengukur kinerja pemerintah daerah dan nantinya akan dilaporkan ke pusat.
Menurutnya, Inovasi harus dibuat lebih berubah ke arah yang lebih baik. Kalau ada inovasi maka perubahan harus positif.
“Kita di sini ada 65 OPD, jadi sekitar 130 pamong yang akan bekerja dan nanti akan ditambah dari Bappeda. Tujuan diadakannya pamong inovasi yaitu sebagai wadah dalam melakukan koordinasi, pendampingan, pelaporan dan tindaklanjut terhadap inovasi baik bersifat inisiasi, uji coba maupun penerapan sehingga tercipta Budaya Inovasi di Mimika,”ungkapnya.