TIMIKA, CARTENZNEWS.com-Persediaan telur ayam di Kabupaten Mimika melimpah ruah. Produksi telur ayam setiap hari 14 ton sementara kebutuhan masyarakat perhari sekitar 10 sampai 11 ton, sehingga sisa masih tiga sampai empat ton, namun penjual menaikan harga sangat tinggi.
Hal ini langsung direspon Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika begitu mendapat keluhan dari masyarakat.
Penjabat (Pj) Sekda Mimika, Petrus Yumte bersama Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan), Sabelina Fitriani dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika, Petrus Pali Amba melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Pasar Sentral dan sejumlah tokoh di Jalan Hasanuddin yang menjual telur ayam pada Kamis (13/2/2025).
Kepada wartawan di sela-sela Sidak, Pj Sekda Mimika, Petrus Yumte mengatakan penjual tidak bisa menaikan harga telur sesuka hatinya hingga menjadi sangat mahal. Apalagi telur ini merupakan salah satu kebutuhan pokok warga karena tinggi protein.
“Apalagi sekarang pemerintah lagi gencar menekan angka stunting, sehingga masyarakat harus mengonsumsi makanan bergizi. Telur ini salah satu sumber gizi karena tinggi protein dan harganya terjangkau. Tapi kalau harga dinaikan jadi sangat mahal itu sangat merugikan masyarakat, yang mungkin tidak mampu beli ikan dan daging sehingga selalu beli telur,” ujarnya
Sementara itu Kepala Disnak Keswan Kabupaten Mimika, Sabelina Fitriani mengungkapkan harga telur dari peternak kisaran Rp65 ribu hingga Rp68 ribu per krak. Sehingga jika pedagang menjual dengan Rp70 ribu per krak sudah mendapat banyak keuntungan.
“Kalau dijual sampai Rp80 ribu bahkan 85 ribu itu terlalu tinggi,” ucapnya.
Pada kesempatan itu rombongan dari Pemkab Mimika memberikan arahan kepada pedagang agar menjual telur dengan harga yang wajar, tidak terlalu tinggi karena merugikan masyarakat.
Wartawan/Editor: Yosefina