TIMIKA, CARTENZNEWS.com-Penyusunan Rencana Kerja (Renja) pada Musyawara Rencana Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Papua Tengah Tahun Anggaran 2024, berdasarkan pagu sementara setiap kabupaten di wilayah Provinsi Papua Tengah yang nilainya rata-rata mencapai Rp1 triliun.
“Untuk sekarang pagu masih indikatif, kami belum bisa menentukan kabupaten mana yang memiliki pagu paling besar, tapi kami merencanakan berdasarkan pagu indikatif atau pagu sementara yang masih fluktuatif. Masing-masing kabupaten kisaran Rp1 triliun, sudah termasuk Otsus,” ungkap Ketua Panitia Tim Pelaksana Musrenbang Provinsi Papua Tengah Tahun 2024, Septian Mikhael Pasaribu, S.STP., M.I.P, saat diwawancarai awak media di sela-sela kegiatan Musrenbang Provinsi Papua Tengah di Hotel Horison Diana, di Jalan Budi Utomo Timika, Ibu Kota Kabupaten Mimika, Selasa (2/4/2024).
Dalam Musrenbang kali ini, selain memperhatikan pagu sementara dari masing-masing kabupaten, juga dari sisi kelengkapan, karena untuk Otsus sekarang bukan sekedar usulan tapi harus melengkapi data teknis seperti Kerangka Acuan Kerja (KAK), Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Detail Engineering Design (DED). “Jadi teman-teman kabupaten tidak hanya mengusul tapi mempersiapkan kesiapan mereka dalam menjalani kegiatan yang mau direncanakan,” terangnya.
Dijelaskan dalam Musrenbang selama empat hari ini, untuk hari pertama dan hari kedua dilakukan Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), kemudian hari ketiga dan keempat dilakukan Musrenbang Otsus.
Untuk hari pertama setelah materi dari empat narasumber yakni Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Ir. Restuardy Daud, M.Sc., Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Drs.Amich Alhumami, MA, M.Ed, Ph.D dan Kepala Sub Direktorat Dana Insentif Daerah, Otonomi Khusus dan Dana Keistimewaan, Direktorat Dana Transfer Umum, Kementerian Keuangan, Ardimansyah, S.E., M.M dan juga Ketua MRP Papua Tengah, Wenior Pakage yang menjelaskan tentang keadaan Otsus saat ini, dilanjutkan dengan diskusi.
“Diskusi hari pertama dan hari kedua kami menyepakati Renja Provinsi Papua Tengah yang akan dilaksanakan kabupaten masing-masing. Sedangkan hari ketiga dan keempat kami akan melaksanakan Musrenbang Otsus di mana kami sebagai daerah wilayah bawahan pusat memverifikasi usulan Otsus dari teman-teman kabupaten,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Papua Tengah, Jull Eddy Way, S.Sos menjelaskan pihaknya menghadirkan MRP sebagai pemateri karena MRP memahami dan bagian dari konfigurasi Otsus.
“Sehingga kehadiran mereka memberi penegasan kepada kami eksekutif apa yang harus dilakukan untuk kepentingan rakyat secara umum dan secara khusus orang asli Papua,” ucapnya.
Dikatakan Musrenbang ini merupakan mekanisme, sebagai satu ikhtiar yang membuat rakyat juga menjadi elit. Artinya dari keadaan mungkin pendidikan bermasalah, melalui mekanisme ini akan memuluskan kegiatan-kegiatan yang lebih menyentuh langsung.
Berikut ada bagian yang disebut integral, karena akumulasi kabupaten membentuk provinsi dan gabungan provinsi membentuk nasional. Keselarasan ini yang menjadi penentuan target secara nasional dikontribusi oleh provinsi dan masing masing kabupaten disetiap provinsi.
“Sehingga momen ini kami maknai sebagai satu tata cara pemerintah untuk menggali aspirasi dan menyelaraskan aspirasi dengan apa yang menjadi target pembangunan. Selain itu juga untuk menjaga hubungan antar tingkat-tingkat pemerintah tentang pencapain target pembangunam di tahun perencanaan, khusus 2025,” kata dia.
Pada kesempatan itu Jull mengucapkan terima kasih kepada semua tim yang telah bekerja sama sehingga Musrenbang bisa berlangsung.
“Terima kasih khusus kepada Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Bappeda yang telah memfasilitasi, membantu komunikasi sehingga kegiatan bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
Wartawan/Editor: Yosefina