TIMIKA, CARTENZNEWS.com-Terkait kejadian penembakan di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (16/4/2023) yang diduga dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyebutkan satu Anggota TNI bernama Pratu Miftahul Arifin tertembak dan jatuh ke jurang sedalam kurang lebih 15 meter sehingga meninggal dunia, belum berhasil dievakuasi karena faktor cuaca.
Sementar empat Anggota TNI masih belum terkonfirmasi keberadaannya, empat Personel TNI yang terluka karena tembakan sudah berhasil di evakuasi dan saat ini sedang dalam perawatan medis.
Penambakan yang terjadi di kampung halaman Egianus ini, ketika Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT bertugas melakukan upaya pencarian Pilot Susi Air di Wilayah Mugi-Mam.
“36 prajurit kita yang melaksanakan patroli guna mencari keberadaan Pilot Susi Air, di jalan kita di hadang oleh KKB dan terjadi kontak tembak. Kemudian dari kontak tembak tersebut pasukan kita cuma satu orang meninggal. Empat orang yang terkena tembakan semuanya sudah berhasil dievakuasi dan alhamdulilah mereka selamat semua dan yang masih belum terkonfirmasi sampai saat ini masih ada empat personel dan kita lagi cari,” ungkap Panglima saat diwawancarai awak media di Mako Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Selasa (18/4/2022).
Saat ini, lanjut Panglima pihaknya konsentrasi pada personel yang meninggal dan masih berada dalam jurang. “Hari ini kita upayakan untuk dievakuasi namun sampai saat ini belum berhasil karena faktor cuaca,” kata Panglima.
Pihaknya juga prioritas menyelamatkan empat Anggota TNI yang luka-luka dan berhasil dievakuasi hari ini, sudah diterima dan dibawa ke rumah sakit dalam kondisi sadar.
“Tadi mereka masih bisa melihat saya, menyapa dengan menyampaikan selamat siang panglima dengan pak kasad, bahkan ada yang bilang komando. Ya mereka masih sadar. Alhamdulillah mudah-mudahan mereka sehat kembali dan pulih,” harapnya.
Didampingi Kepala Staf TNI Angkata Udara Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kogabwilhan III), Letnan Jendral TNI I Nyoman Cantiasa, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Letnan Jenderal TNI H. Agus Subiyanto, Komandan Jenderal Kopasus, Mayor Jenderal TNI Deddy Suryadi, Panglima Komando Operasi Udara III, Marsekal Muda TNI Donald Kasenda, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI Muhammad Saleh Mustafa, Panglima Komando Armada III, Laksamana Muda TNI Agus Hariadi, Panglima TNI mengatakan keberadaannya saat ini di Timika untuk melihat pola pengendalian Pamrawan yang dikomandoi Pangkogabwilham III, Pangdam dan Danrem yang ada di Papua ini dan mendengar secara langsung situasi di lapangan yang sempat ramai di media. “Sudah saya dapatkan data yang sangat akurat. Kita akan tetap melakukan operasi penegakan hukum dengan soft approach, tetap akan kita kedepankan itu tapi dengan kondisi seperti ini khususnya di daerah tertentu, ya kita ubah menjadi operasi siaga tempur. Jadi kalau TNI di laut Natuna itu operasi siaga tempur laut. Nah kalau di sini ada operasi siaga tempur darat,” kata dia.
Menurut Panglima pihaknya memang meningkatkan soft approach, namun dalam menghadapi serangan seperti yang terjadi Sabtu lalu, terjadi serangan sehingga ditingkatkan menjadi operasi siaga tempur. “Karena terjadi serangan sehingga naluri tempurnya terbangun. Selama ini TNI menggunakan operasi teritorial, komunikasi sosial. Itu tetap juga kita lakukan. Tetapi dalam menghadapi seperti ini harus kita lakukan siaga tempur,” sebutnya.
Ia menyebutkan berbagai masukan sudah ia dapatkan namun saat ini belum bisa memutuskan langkah operasi ke depannya karena masih harus dievaluasi.
“Saya sudah mendapat banyak masukan, itulah mengapa saya di sini. Nanti baru kita tentukan Kedepan operasinya seperti apa,” kata Panglima TNI.
Wartawan/Editor: Yosefina