TIMIKA, CARTENZNEWS.com-Jemaat Gereja Pos Eklesia Timika, yang bernaung dibawah Gereja Kemah Injil (GKII) Daerah Kota Timika menggelar acara peletakan batu pertama pembangunan gereja di Jalan Busiri Ujung, Sabtu (25/3/2023). Pembangunan yang akan segera dimulai itu diatas lahan seluas 50×50 meter, sementara sesuai rencana panitia gedung gereja dibangun dengan panjang 25 meter dan lebar 12 meter.
Jemaat Eklesia yag mayoritas masyarakat Suku Moni ini pada Tahun 2017 lalu disispkan ke gereja-gereja dalam naungan Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) di wilayah Kota Timika. Kemudian Tahun 2018 ibadah mulai dilakukan di rumah salah satu jemaat di Jalan Busirih.
Selanjutnya tahun ini melalui Anggaran Pokok Pikiran (Pokir) Anggota DPRD Mimika, Mathius Yanengga sebesar Rp1 miliar, namun karena ada pemotongan pajak sehingga tersisa Rp800 juta lebih di Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Mimika, pembangunan Gereja Pos Eklesia Timika mulai dilakukan yang diawali dengan ibadah, pelatakan baru pertama dan tidak lupa menyertakan budaya pegunungunan yaitu bakar batu dengan memasak 18 ekor babi yag merupakan sumbangan dari semua jemaat.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah Tokoh Gereja, Anggota DPRD Mimika, Mathius Yanengga, Sekda Mimika, Petrus Yumte dan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mimika, Dominggus Robert Mayaut.
Ketua Klasis GKII Daerah Timika Kota, Pdt Deteminus Beanal, M.Th dalam khotbahnya saat ibadah yang mengawali acara peletakan batu pertama itu mengatakan Yesus yang menjadi dasar pembangunan gereja. “Ada gereja di mana-mana karena dibangun atas dasar yang besar, dasar yag luar biasa yaitu Yesus. Gereja dibangun atas pengakuan seorang manusia yaitu Petrus yang mengku Engkau Yesus Anak Allah. Karena ada pengakuan mujizat terjadi, tidak ada pengakuan tidak ada mujizat,” kata Pdt Deteminus.
Ia menjelaskan gereja didirkan sebagai bukti pemberitaan Injil, sebagai bukti pertobatan. Kalau ada pertobatan pasti melahirkan gereja. “Ini hasil pertobatan sehingga ada iman. Gereja hadir sebagai bukti penyertaan Tuhan terhadap umatnya,” kata dia.
Gereja, lanjut dia hadir sebagai Keluarga Allah untuk jemaat menghidupi kebanaran-Nya. Kehadiran gereja menjadi kumpulan keluarga-keluarga. Semua jemaat berkumpul dalam gereja diorganizir dalam gereja dan menjadi tempat pelayanan kepada Allah yang hidup dan benar. Gereja hadir untuk melayani Tuhan dan sesama. “Kita ini dihadirkan untuk melayani Tuhan. Pembangunan gereja ini bisa mulai terlaksanaka karena hasil doa, Tuhan menyatakan kehendak-Nya,” ujar Deteminus.
Sementara itu, Sekda Mimika, Petrus Yumte menyampaikan terimakasih kepada panitia pembangunan dan seluruh pihak yang telah berupaya semaksimal mungkin melalui pikiran waktu tenaga, bahkan menyumbangkan materi dalam memulai pembanggunan gereja ini. Dia berharap pembangunan gereja ini membawa berkat bagi seluruh jemaat Eklesia da seluruh umat.
Ia meyakini pembangunan rumah Tuhan tidak terjadi begitu saja, tapi ada campur tangan Tuhan ada berkat yang dicurahkan bagi umat.
“Saya berharap seluruh jemaat dapat bekerja maksimal dengan penuh rasa tanggung jawab. Semua pergumulan dalam pembangunan ini bawa dalam doa, maka kita imani Tuhan pasti turut campur tangan dalam menyelesaikan gedung gereja ini,” ujar Yumte.
Saat itu Sekda Mimika juga menyerahkan bantuan secara pribadi sebesar Rp10juta. Sebelum terlaksananya acara tersebut, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mimika, Dominggus Robert Mayaut juga menyumbang secara pribadi. Namun ketika dikonfirmasi wartawan terkait jumlahnya dia enggan menyebutkan. sebelum dilaksanakan acara itu itu juga jemaat gereja tersebut menyumbang uang sebesar Rp25.600.000.
Sementara itu, Anggota DPRD Mimika, Mathius Yanengga berpesan kepada seluruh jemaat agar dalam pembangunan ini jangan bersungut-sungut, karena ada jemaat yang mengeluh halaman yang kurang luas. “Jangan bersungut-sungut jalani saja proses yang Tuhan izinkan saat ini, Tuhan pasti buka jalan untuk ke depannya,” kata Mathius.
Ia juga berpesan agar jemaat menjaga keamanan tukang dalam proses pembangunan agar berjalan baik dan lancar.
Dalam ibadah itu puji-pujian dipimpin oleh Helen Kobogau, doa pembukaan dibawakan, Penasehat GKII Daerah Kota Timika, Pdt Lukas Kadepa, doa berkat oleh Ketua STT Russel Timika, Pdt. Dr. Henok Bagau, M.Th. dalam ibadah itu dimeriahkan juga oleh ibu-ibu yang tergabung dalam Perkawan Jemaat Gereja Pos Eklesia Timika.
Sementara peletakan batu pertama yang dilakasanakan pada pertengahan ibadah itu dilakukan oleh Ketua GKII Daerah Timika Kota, Pdt. Deteminus Beanal, M.Th. Sekda Mimika, Petrus Yumte, Anggota DPRD Mimika, Mathius Yanengga, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mimika, Dominggus Robert Mayaut, Ketua Panitia Pembangunan Gedung Gereja Pos Eklesia Timika, Evangelis Yanes Kobogau, Gembala Sidang, Evangelis Yustina Tipagau dan perwakilan dari tujuh marga yakni Marga Wamuni, Dogopia, Yapugau, Zanambani, Tipagau, Koboga, Duwitau dan Sondegau.
Diakhir kegiatan ibu-ibu Perkawan menyerahkan noken hasil rajutan mereka sebagai cendramata kepada
Wartawan/Editor: Yosefina