TIMIKA, CARTENSNEWS.com— Sejumlah mahasiswa dan pelajar asal Kabupaten Mimika di wilayah Salatiga dan Purworejo mendesak PT Freeport Indonesia stop membatasi kuota peserta beasiswa bagi putera-puteri asli Papua.
“Kami meminta PT Freeport Indonesia melalui pembina dan pengawas YPMAK stop membatasi kuota peserta beasiswa,” ungkap Koordinator Pelajar dan Mahasiswa Mimika Wilayah Kota Studi Salatiga, Jawa Tengah, Notiva Tsolin dalam rilis yang diterima CARTENZNEWS.com, Rabu (12/6/2024).
Pihaknya menegaskan kepada Freeport melalui Pembina dan Pengawas YPMAK untuk menambah kuota peserta beasiswa dari 3000 menjadi 6000 orang.
Selain itu, perusahaan tambang dunia yang beroperasi di Kabupaten Mimika, Papua Tengah ini berhenti mengintervensi semua program YPMAK yang berhubungan dengan pendidikan untuk kuliah di luar maupun dalam negeri, sesuai dengan jurusan yang diminati peserta beasiswa.
Puluhan pelajar dan mahasiswa juga menyatakan dengan tegas bahwa mulai 2024 dan seterusnya, YPMAK harus bermitra dengan universitas negeri, bukan universitas swasta.
Selain itu, mereka juga meminta agar mulai tahun ini yayasan harus merekrut pelajar dan mahasiswa calon penerima beasiswa secara terbuka dan transparan.
“Sebelum menjawab tuntutan di atas, YPMAK tidak boleh mengirim peserta lanjutan seperti calon pelajar dan mahasiswa di Yayasan Pendidikan Lokon dan Binterbusih. Kami meminta Freeport Indonesia dan YPMAK segera mengambil kebijakan dan menjawab tuntutan calon peserta pelajar dan mahasiswa yang dimaksud di atas,” kata Notiva.
Dijelaskan, pernyataan sikap tersebut penting mengingat pendidikan merupakan salah satu hak dasar sebagaimana diatur dalam Pasal 28C ayat 1 dan 2 UUD 1945 yang menyatakan, setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
“Kemudian dalam Pasal 28C ayat 2 UU tersebut menyatakan, setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya,” pungkasnya.
Wartawan/Editor: Yosefina