TIMIKA, CARTENZNEWS.com-Ny. Susi Herawati Rettob ikut mendonorkan darahnya di Gereja Santo Stefanus Sempan pada Minggu (28/5/2023) setelah misa ketiga, sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan Pra Indonesia Youth Day 2023 Keuskupan Timika.
Kegiatan ini digelar oleh Panitia Pra IYD II Keuskupan Timika, Seksi Kesehatan.
Istri dari Plt Bupati Mimika yang sudah berusia 63 tahun ini mengaku awalnya khawatir pembulu darahnya susah ditemukan karena biasanya untuk pemasangan jarum infus sering kesulitan mencari pembulu darahnya. Namun karena ketulusan dan keikhlasannya ingin membantu sesama, sebelum mendonorkan darahnya ia berdoa agar pembuluh darahnya gampang ditemukan, dan terjadi seperti yang ia doakan. Pembulu darahnyanya langsung ditemukan sehingga ia bisa mendonorkan darahnya.
Ia berharap kegiatan donor darah minggu depan tanggal 4 Juni 2023 di Gereja Paroki Santo Emanuel Mapurujaya bisa diikuti banyak umat.
“Karena darah yang kita donorkan ini sangat bermanfaat bagi sudara-saudari kita yang membutuhkan,” ungkap Susi saat ditemui CARTENZNEWS.com usai mendonorkan darahnya.
Sementara itu Wakil Ketua Seksi Kesehatan Panitia Pra IYD II Keuskupan Timika, dr. Enny Kenangalem menjelaskan dari 86 kantong darah dikumpulkan pada kegiatan donor darah di gereja, 49 kantong akan dibawa ke Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) dan sisanya untuk RSUD Mimika.
Petugas yang terlibat dalam aksi kemanusian itu adalah pihak RSUD, RSMM dan Rumah Sakit Kasih Herlina.
Dikatakan, sebelum dilakukan aksi donor darah di Gereja Santo Stefanus Sempan, pada minggu-minggu sebelumnya aksi yang sama telah dilakukan di Gereja Santo Paulus SP3 yang berhasil mengumpulkan 22 kantong darah, Gereja Santa Sesilia SP2 terkumpul 20 kantong darah dan Gereja Katedral Tiga Raja Timika terkumpul 86 kantong darah. Sehingga jika digabungkan dengan di Gereja Santo Stefanus Sempan terkumpul sebanyak 214 kantong.
“Hasil donor darah dari Gereja Santo Paulus SP3, Santa Sesilia SP2 dan Gereja Katedral semuanya diarahkan ke RSMM. Kalau di Gereja Santo Stefanus Sempan, 49 kantong untuk RSMM dan 37 kantong untuk RSUD,” terangnya.
Dokter Enny menyebutkan selain tiga rumah sakit itu, pihak lain yang turut terlibat adalah Palang Merah Indonesia (PMI), Dinas Kesehatan, Community Health Development (CHD) PT Freeport Indonesia, Koperasi Karyawan Freeport Indonesia (Kolarfi), Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI), sejumlah pengusahan Tionghoa dan OMK.
“Support dari CHD dan Kokarfi itu seperti makanan ringan dan susu. Beberapa pengusaha Tionghoa juga membantu kita, WKRI dan OMK juga ikut mendukung kegiatan ini,” ucapnya.
Kemudian Ketua Panitia Pra IYD Keuskupan Timika Tahun 2023, Petrus Kanisius Mitakda menjelaskan di Keuskupan Timika ada enam dekenat yang mengikuti dua cara besar, yang pertama yaitu Pra IYD di wilayah Keuskupan Timika dan yang kedua itu selebrasi IYD di Palembang.
Menurutnya kegiatan pra IYD ini bukan kegiatan biasa tetapi hal sangat luar biasa yang pertama kali dilakukan di Keuskupan Timika, melibatkan semua orang muda Katolik (OMK) dari enam dekenat.
Dalam kegiatan pra IYD ini ada kegiatan kirab salib, kemudian tanggal 14 Juni nanti semua peserta dari semua dekenat sudah ada di Timika. “Nanti tanggal 17 Juni kita akan lakukan parade, pawai bersama dari Keuskupan kemudian bermuara di Graha Eme Neme Yauware. Di situ kita akan lakukan misa syukur pembukaan Pra IYD kemudian kita lanjutkan dengan ceremony yang mengundang Forkopimda dan lain sebagainya,” ujarnya.
Setelah itu, lanjut pria yang biasa disapa Pice ini pada tanggal 18 dan 19 Juni peserta pra IYD mendapatkan beberapa materi umum, kemudian untuk materi khusus dilakukan kunjungan lapangan. Kegiatan juga diselingi dengan berbagai lomba.
Selanjutnya tanggal 21 Juni dilakukan misa penutupan acara besar ini.
“Setelah misa penutupan, kami mengumpulkan OMK yang didelegasi atau diutus untuk mengikuti IYD di Palembang. Mereka akan dikarantina khusus dan dibina khusus untuk mengikuti kegiatan di sana. Jadi itu rangkaian besar kegiatan dari panitia Pra IYD Keuskupan Timika,” kata Pice.
Wartawan/Editor: Yosefina