TIMIKA, CARTENZNEWS.com-Misa Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) II Kabupaten Mimika yang mengusung tema Allah Sumber Kasih dan Keselamatan kita, digelar di halaman Graha Eme Neme Yauware, Rabu (15/11/2023) sore dipimpin 13 pastor.
Misa diawali dengan perarakan tiga belas pastor dan para petugas liturgi menuju altar diiringi tarian dan lagu Kamoro. Lagu-lagu yang dinyanyikan paduan suara gabungan dari tiga paroki yakni, Paroki Tiga Raja, Santo Stefanus Sempan dan Paroki Santa Sisilia selama misa tersebut umumnya lagu berbahasa daerah dari sejumlah daerah di Tanah Papua.
Sekretaris Jenderal Keuskupan Timika, Pastor Andreas Madya, SCJ dalam khotbahnya menyampaikan adalah sesuatu yang membahagiakan, pada perayaan Ekaristi kali ini umat Katolik bisa berkumpul dalam jumlah yang lebih besar dari perayaan Ekaristi yang biasa dirayakan setiap hari Minggu.
Dikatakan perayaan Ekaristi adalah perayaan syukur, bersyukur atas karya Tuhan bagi manusia yang telah jatuh dalam dosa tetapi diselamatkan oleh Tuhan melalui misteri Kristus sendiri yakni sengsara, wafat dan kebangkitan.
Dalam bacaan hari ini dari Injil Lukas 17:11-19 tentang kesepuluh orang kusta, secara khusus berbicara tentang teguran Tuhan Yesus kepada manusia yang telah menerima rahmat kesembuhan namun tidak mudah bersyukur. Dari 10 orang yang disembuhkan hanya satu orang saja yang kembali kepada Yesus memuliakan Allah.
Pastor Andreas mengajak semua umat untuk merenungkan sabda Tuhan hari ini, belajar untuk beryukur atas rahmat yang telah diterima setiap hari, bukan hanya rahmat yang besar. Kadang sesuatu yang kecilpun harus disyukuri.
“Ketika kita bangun pagi-pagi kita bersyukur bahwa bisa bangun. Setelah kita makan kita bersyukur bahwa bisa makan. Banyak orang yang tidak bisa makan. Teguran, peringatan Tuhan Yesus dari bacaan Injil yang baru saja kita dengar, supaya kita berani bersyukur, membuka hati kita bahwa Tuhan telah berbuat sesuatu untuk kita dan kita pantas menyampaikan ungkapan syukur. Saya mengajak untuk merenungakn syukur ini dalam konteks yang lebih luas, iman kita sebagai orang yag percaya kepada Kristus bisa kita wujudkan dan kita bisa ungkapkan,” ucapnya.
Dikatakan perayaan Ekaristi adalah perayaan syukur, ungkapan orang beriman, maka sebagai orang Katolik wajib menyatakan iman dalam perayaan Ekaristi. Ada dua hal berkaitan dengan iman, yakni pernyataan iman dan perwujudan iman. Kalau perwujudan iman sangat mudah dalam kehidupan sehari hari seperti mengunjungi orang sakit, orang susah diberi makan, dihibur, diberi derma dan lainnya. Itu adalah perwujudan iman.
Selain itu iman juga perlu dinyatakan. Pernyataan ini diwujudkan melalui doa, perayaan Ekaristi dan melalui ziarah. “Itu adalah pernyatan iman dan pernyataan iman yang paling utama adalah dalam liturgi Ekaristi. Maka dengan demikian saya coba menghubungkan pernyataan iman kita dengan Pesparani,” ucapnya.
Perayaann Ekaristi, lanjut dia menjadi pokok perhatian sehinngga diadakan Pesparani. Ada berbagai bidang lomba yang mulai besok dilombakan yakni paduan sara, baca kita suci, mazmur, dan sebagainya. Itu semuanya mendukung perayaan Ekaristi. Pesparani ini sungguh mendukung pernyataan iman dalam perayaan Ekaristi yang dirayakan setiap hari minggu atau pada hari raya.
Perayaan Ekaristi adalah perayan syukur orang beriman, perayaan Ekraristi adalah pusat sumber kehidupan orang beriman dalam ajaran gereja. Oleh karena itu setiap perayaan Ekaristi haruslah dipersiapkan. Sehingga dalam Pesparani ini, semua orang beriman diajak juga untuk menghidupkan kembali perayaan Ekaristi yang dirayakan baik di paroki, stasi maupun di Kombas.
“Ini merupakan sutau ajakan bagi kita semua, bagi anda sekalian untuk memeriahkan perayaan Ekaristi. Mengapa saya katakan demikian? Beberapa kali saya merayakan perayaan Ekaristi di Kota Timika dan sekitarnya, saya sudah siap dengan pakaian misa kemudian koster mengatakan Pater maaf dirigen belum datang padahal sudah jam, dirigen sudah ada pater, maaf ditunda sebentar ya organis belum datang. Itu perayaan hari Minggu, hari besar, hari raya bagi kita tapi yang terjadi demikian. Beberapa kali juga saya dapat laporan pater maaf yang baca kitab suci belum datang atau yang mazmur tidak jadi datang. Sehingga dengan Pesparani ini kita semua dipersiapan untuk memeriahkan perayaan Ekaristi,” ucapnya.
Wartawan/Editor: Yosefina