TIMIKA, CARTENZNEWS.com-Masyarakat menjamin wilayah Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah aman dan kondusif sehingga sehingga mereka berharap layanan penerbangan subsidi kembali masuk ke wilayah Alama.
Pasalnya sejak dihentikannya layanan penerbangan subsidi di wilayah itu kurang lebih lima bulan, akibat dari insiden pembakaran pesawat dan penyanderaan Pilot Susi Air di Distrik Paro Kabupaten Nduga pada tanggal 7 Februari 2023, banyak kebutuhan dasar masyarakat tidak terpenuhi.
Jikapun ada penerbangan ke Alama itu adalah pesawat carteran yangn membutuhkan biaya yang sangat besar yakni sekali terbang seharga Rp55 juta sehingga untuk pulang pergi akan menghabiskan anggaran Rp110 juta.
Sekretaris Distrik Alama, Arianus Katagame, S.Pt mengungkapkan sebagai perwakilan pemerintah pihaknya sudah berupaya mencari solusi, melakukan berbagai pertemuan dengan tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan, kemudian bersama-sama menyepakati membuat surat jaminan keamanan di Alama. Surat itu dikirim ke berbagai pihak terkait agar layanan penerbangan subsidi bisa beroperasi kembali seperti sebelumnya.
“Pada prinsipnya kami menjami Distrik Alama sangat aman. Masyarakat meminta layanan penerbangan bisa kembali seperti dulu. Jaminan keamanan ini juga sudah ditegaskan masyarakat melalui Kepala Suku Yan Wantik dan Kaleb Melange dalam rapat di lapangan terbuka di Kampung Alama,” ungkapnya kepada CARTENZNEWS.com di Timika, Senin (26/6/2023).
Ia menyebutkan akibat dihentikan layanan penerbangan, masyarakat mengeluh sekolah tidak berjalan, pelayanan kesehatan tidak berjalan baik, kebutun sehari-hari masyarakat terutama bahan makanan dan minuman seperti garam, minyak goreng, kopi, gula dan lainnya tidak bisa terpenuhi.
Selain itu program pembagunan fisik dari pemerintah juga menjadi terhambat. “Seperti proyek pembangunan Puskesmas, Kantor Bandara, Perumahan bagi masyarakat dan perumahan guru sampai saat ini belum ada kejelasan dari masing-masing intansi,” katanya.
Dikatakan beberapa kali pesawat dan helikopter masuk ke Alama namun itu merupakan carteran dari pihak-pihak tertentu, yakni hingga Bulan April 2023 ada helikopter yang bolak balik mengantar tukang dan material sampai pembangunan jembatan di Sungai Bela selesai.
Kemudian pada tanggal 15 Maret 2023 helikopter menjemput kepala Kampung Jenggelo, Wuarem dan Wanduk.
Selanjutkanya tanggal 26 Maret 2023, ia bersama Kepala Puskesmas Alama menggunakan helikopter untuk menjemput pasien sekaligus mengunjungi masyarakat di wilayah itu.
Tanggal 15 Mei 2023, helikopter mengantar petugas kesehatan ke Puskesmas Alama, penerbangan dilakukan dua kali pada hari itu.
Berikut tanggal 21 Mei 2023, helikopter kembali masuk ke Alama untuk jemput pasien.
Tanggal 26 Mei 2023 pesawat mengantar tukang dan sejumlah pegawai ke Alama untuk keperluan rehab Kantor Distrik Alama.
Pada tanggal 8 Juni 2023, helikopter tiga kali terbang ke Alama, yakni dua kali untuk pertukaran tenaga keseshatan dan satu kali untuk menjemput tukang dan pegawai Distrik Alama.
Selama penerbangan carteran itu beroperasi selalu dalam keadaan aman.
“Dengan demikian maka keadaan pada umumnya di Distrik Alama aman, tidak ada ganguan keamanan. Kami sangat mengharapkan kepada pihak maskapai penerbangan perintis bersubsidi bisa membuka kembali jadwal penerbangan seperti sedia kala,” harapnya.
Diapun menjelaskan bahwa Distrik Alama memiliki 13 kampung yakni Kampung Enggin, Geselama, Alama, Bemoki, Tagaralma, Unomongom, Senawak, Wuarem, Purua, Kelmit, Jenggelo, Wandut dan Kampung Pusuwe.
Distrik Alama dibentuk Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Mimika nomor 11 Tahun 2011 tentang pembentukan kampung pada distrik -distrik di Kabupaten Mimika, dan Peraturan Daerah Kabupaten Mimika nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Distrik Alama, Hoya, Iwaka, Wania, Amar dan Distrik Kwamki Narama Di Kabupaten Mimika.
Distrik Alama memiliki dua Bandara printis yang selama ini melayani masyarakat yaitu Bandara di kampung Alama dan Kampung kilmit. “Ada juga dua Bandara yang sedang dikerjakan namun belum selesai yaitu Kampung Wanduk dan Kampung Tagalarama,” terangnya.
Wartawan/Editor: Yosefina