TIMIKA, CARTENZNEWS.com-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mimika melakukan sosialisasi pencegahan dan penanganan masalah pemungutan suara di Distrik Mimika Barat dan Mimika Tengah pada Jumat (19/7/2024).
Kegiatan yang bertujuan membenahi pelaksanaan Pemilu sebelumnya, mengevaluasi beberapa masalah saat Pemilu 2024 sehingga bisa meminimalisir konflik pada Pilkada nanti, diikuti Kepala Kampung, PPD, PPS, Pantarlih dan warga lainnya di wilayah dua distrik tersebut.
Staf Divisi Hukum dan Pengawasan, Hendrik Samkay menyampaikan kegiatan itu juga untuk memberikan pemahaman secara menyeluruh terkait masalah yang bersifat urgent yang berpotensi mengganggu pesta demokrasi.
“Kami dari KPU Mimika secara masif melakukan sosialisasi pencegahan dan penanganan potensi konflik. Belajar dari pengalaman Pemilu 2024 masih ditemukan masalah di tingkat bawah, sehingga kami gencar melakukan sosialisasi di daerah perkotaan dan saat ini kami fokus di daerah pesisir, pegunungan terkait pencegahan dan penanganan potensi konflik,” kata Hendrik.
Dijelaskan, sejalan dengan Amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, KPU dalam penyelenggaraan Pemilu berkewajiban menyampaikan semua informasi penyelenggaraan pemilu kepada masyarakat.
” Relasi antara KPU dan masyarakat dalam penyelenggaraan pemilu tersebut sesungguhnya merupakan sebuah konsekuensi yang tak terelakkan, sebab Pemilu itu sendiri diselenggarakan dengan partisipasi masyarakat, ” bebernya.
Sementara itu Ketua KPU Mimika, Date Abugau menyampaikan bahwa kegiatan ini di harapkan dapat memberikan pemahan kepada seluruh elemen masyarakat agar tidak terjerat money politik, dan diharapkan masyarakat ikut mengawal agar petugas mampu bekerja sesuai aturan yang ditetapkan, serta tidak terpengaruh dengan intervensi pihak luar.
“Semoga apa yang sudah kami sosialisasikan dapat meningkatkan partisipasi politik masyarakat secara luas, serta mendorong terwujudnya suasana yang kondusif agar terwujud penyelenggaraan Pemilu yang aman, damai, tertib dan lancar. Diperlukan juga prasyarat berupa Pemilu yang inklusif yang menjadi milik bersama dan menghadirkan kesetaraan politik bagi seluruh warga negara tanpa terkecuali,” ujar Dete.
Wartawan/Editor: Yosefina