TIMIKA, CARTENZNEWS.com-Kabupaten Mimika telah memiliki tujuh guru penggerak yang bertugas sebagai garda terdepan dalam mengubah pola pendidikan dengan menerapkan kurikulum merdeka belajar.
Program guru penggerak yang diluncurkan langsung Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Indonesia, Nadiem Anwar Makarim tanggal 3 Juli Tahun 2020 lalu merupakan bagian dari kebijakan kurikulum merdeka belajar.
Sementara kurikulum merdeka belajar adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam dimana konten akan lebih optimal, agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Sebagai garda terdepan untuk mengubah pola pendidikan di Timika melalui kurikulum merdeka belajar, ketujuh guru penggerak ini ingin mengimplementasikan kurikulum tersebut di sekolah-sekolah yang ada di Timika. Namun mereka tidak memiliki kepercayaan diri mendatangi sekolah-sekolah karena takut tidak diterima pihak sekolah. Sehingga mereka sangat membutuhkan dukungan dari pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika.
Hanya saja menurut guru-guru setelah hal ini dibicarakan dengan Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kabupaten Mimika mereka diarahkan untuk terlebih dahulu memaksimalkan penerapan kurikulum merdeka belajar di sekolahnya masing-masing. Jika sekolah-sekolah tempat mengajar ketujuh guru ini pola pendidikannya sudah berubah maka akan menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain.
“Kami sudah bertemu dengan Kepala Dinas Pendidikan dan beliau mengarahkan kami untuk mengubah mindset guru dan menerapkan filosofi pendidkan Ki Hajar Dewantara dengan ‘mendidik layaknya petani’ pada masing-masing sekolah dengan penerapan kurikulum merdeka belajar. Selanjutnya sekolah tersebut akan menjadi acuan bagi sekolah lain untuk menerapkan kurikulum merdeka. Sesuai dengan semboyan guru penggerak ‘bergerak mulai dari diri, tergerak untuk berubah, dan menggerakkan orang lain untuk maju” kata Koordinator Guru Penggerak Kabupaten Mimika, Uswatun Khasanah, S.Pd., M.Pd kepada Cartenz News via telepon seluler, Minggu (9/10/2022)
Menurutnya Kadis Pendidikan Kabupaten Mimika memberikan mereka waktu selama satu bulan untuk menerapkan kurikulum merdeka belajar di sekolahnya masing-masing setelah itu akan dilihat hasilnya untuk dievaluasi kembali. “Ibu Kadis memberikan kami waktu satu bulan sampai tanggal tujuh November untuk mengubah pola pendidikan di sekolah kami masing-masing, setelah itu kembali ketemu ibu jika kami sudah berhasil maka guru-guru dari sekolah lain datang belajar di sekolah kami,” terangnya.
Sebelumnya pada Kamis (6/10/2020) Uswatun dan enam guru pengerak lainnya bertemu dengan wartawan di salah satu restoran di Jalan Budi Utomo Timika. Pada kesempatan itu ia menjelaskan guru penggerak di Kabupaten Mimika merupakan angkatan kedua yang sudah ada sejak tahun 2021 lalu, terdiri dari guru TK, SD, SMP dan SMA.
Keberadaan guru penggerak ini bertujuan untuk mengubah pola pendidikan yang ada di seluruh Indonesia.
Kemendikbud Ristek ingin mengembalikan pendidikan ini seperti filosofi Ki Hajar Dewantara, yakni mendidiklah layaknya seperti petani. Ketika petani menanam biji jagung harus merawatnya sama seperti tanaman jagung. Sama halnya juga mendidik anak-anak, stiap anak memiliki keunikan, keragaman dan minat yang berbeda-beda. “Jadi, sebagai guru diharapkan dapat melaksanakan pembelajaran sesuai dengan bakat dan minat anak masing-masing, sesuai dengan konteks keberagaman budaya yang ada di lingkungannya dengan strategi pembalajaran,” papar Uswatun.
Dijelaskan menjadi guru penggerak juga melewati proses seleksi dan pendidikan selama sembilan bulan didampingi guru pengajar pelatih secara individu di setiap sekolahnya masing-masing.
Guru penggerak ini juga menjadi salah satu syarat bagi seorang guru yang akan diangkat menjadi kepala sekolah.
Untuk memaksimalkan program dari guru penggerak, telah launching komunitas amole sebagai wadah berbagi dan belajar bersama untuk seluruh guru dari berbagai jenjang di Kabupaten Mimika. Komunitas ini telah lulus verifikasi dari Kemdikbud Ristek. Guru dapat mengakses dan bergabung dalam komunitas amole melalui platform merdeka mengajar menggunakan akun id belajar pada link https://guru.kemdikbud.go.id/komunitas/ovDnw84N9j?from=home.
“Komunita ini sebagai wadah guru penggerak dengan seluruh guru yang berada di Kabupaten Mimika untuk berbagi dan berkolaborasi sebagai agen perubahan memajukan pendidikan di Kabupaten Mimika,” terangnya.
Untuk diketahui ketujuh guru penggerak saat ini mengajar ditujuh sekolah yakni SMA Negeri 2 Mimika, PAUD YPJ Kuala Kencana, TK Intergral Al Amin 1 Hidayatullah Timika, SMA YPPK Tiga Raja Timika, PAUD Integral Al Amin II Hidayatullah Timika, SD Inpres Nawaripi dan TK Negeri 1 Mimika.
Wartawan/Editorial: Yosefina