TIMIKA, CARTENZNEWS.com– Guru penggerak di Kabupaten Mimika sudah ada sejak Tahun 2021 namun hingga saat ini ruang gerak mereka belum leluasa karena belum mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Pendidikan.
Ketua Koordinator Guru Penggerak Kabupaten Mimika, Uswatun Khasanah, S.Pd.Gr,M.Pd menyebutkan dukungan yang dibutuhkan hanya di perkenalkan ke sekolah-sekolah agar guru-guru penggerak bisa masuk ke sekolah-sekolah dan berbagi praktik tentang Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM)
Ia menjelaskan tugas guru penggerak adalah menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya. Menjadi pengajar praktik bagi rekan guru yang sedang mengikuti pendidikan guru penggerak terkait peningkatan kompetensi guru (calon guru penggerak dan guru penggerak). Mendorong peningkatan kualitas pembelajaran yang berpihak pada murid sebagai pemimpin pembelajaran dalam kolaborasi di komunitas belajar di sekolah.
Pengajar praktik ini adalah guru penggerak yang bertugas dan lolos seleksi untuk menjadi pendamping calon guru penggerak dalam pendidikan guru pengerak yang saat ini sedang berlangsung dan sampai pada lokakarya empat.
“Untuk bisa masuk ke sekolah-sekolah kami butuh diperkenalkan oleh Dinas Pendidikan misalnya ketika yayasan pendidikan atau dinas pendidikan mengadakan workshop bisa memperkenalkan kami sebagai guru penggerak. Selama ini kami terkendala masuk di sekolah-sekolah karena belum ada dukungan dari Dinas Pendidikan. Kami minta ke skeolah-sekolah untuk bisa berbagi, kadang dari kepala sekolahnya menanyakan amplopnya berapa karena belum paham dengan tugas kami,” ujarnya di Timika, Selasa (2/5/2023).
Dikatakan delapan guru penggerak di Kabupaten Mimika telah memiliki sertifikat pelatihan kompetesi yang legal namun sangat disayangkan untuk pelatihan kompetensi, sekolah-sekolah di Timika lebih sering mendatangkan pelatih dari daerah lain padahal di Timika sendiri ada pelatihnya. Guru-guru penggerak di Timika justru lebih dikenal daerah-daerah lain di Papua dan sering diundang menjadi narasumber.
“Teman-teman saya justru diundang menjadi narasumber di Asmat dan Merauka,” ujarnya.
Guru-guru penggerak di Mimika mengabdi disejumlah sekolah di Timika. Sebagai Ketua Koordinaor Guru Penggerak Kabupaten Mimika, Uswatun mengajar di TK Negeri 1 Mimika dan juga dosen di Universitas Terbuka.
Siti Sa’diyah, S.Pd.Gr, sebagai Sekretaris Guru Penggerak Kabupaten Mimika mengajar di TK Integral Al Amin 1 Hidayatullah.
Nofita Metiasti,S.Pd.Gr, Bendahara Guru Peggerak Kabupaten Mimika mengajar di SD Inpres Nawaripi, Afriyani K Sitanggang, S.Pd.Gr, sebagai Humas Guru Penggerak mengajar di SMP Filadelfia.
Selanjutnya Anik Yuli Astutik, S.Pd.Gr mengajar di TK Integral Al Amin, Dyah Ayu Puspitaningrum, S.Pd mengajar di SDIT Al Falah, Maslah Lumban Gaol, S.Pd jadi guru di SMA YPPK Tiga Raja, Cecilia Ana Mukti, S.Pd mengajar di PAUD YPJ Kuala Kencana.
Delapan guru penggerak ini telah menjalankan tugasnya di sekolahnya masing-masing dan kemajuan yang dialami sekolah cukup signifikan seperti implementasi budaya positif dengan menumbuhkan keyakinan kelas, pembelajaran diferensasi dalam pembelajaran inovatif sesuai dengan kebutuhan peserta didik serta melakukan perubahan dalam sistem pembelajaran dengan berkolaborasi dan inovasi di sekolah masing masing.
Afriyani K Sitanggang salah satu guru penggerak yang bertugas di SMPS Filadelfia merancang apel bermakna untuk meningkatkan kompetensi sosial emosional peserta didik mendukung kemampuan akademik. Perubahan ini dilakukan sesuai kebutuhan peserta didik. “Pada umumnya apel sebelum masuk kelas hanya dilakukan dengan memarahi peserta didik, tapi Ibu afriyani mampu memberikan apel bermakna dengan game dan menata emosi peserta didik dan mengkondisikan peserta didik masuk kelas dalam kondisi bahagia,” terang Uswatun.
Nofita Metiasti, Guru Penggerak di SD Inpres Nawaripi merancang program “Matahari” membaca setiap hari. Memahami kebutuhan peserta didik kelas 1 SD, dengan menyediakan beragam kegiatan dengan membaca setiap hari untuk memperkuat literasi awal dan kebutuhan peserta didik pada sase A.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika, Fransiskus Bokeyau ketika donfirmasi terkait dukungan kepada guru penggerak ia meyebutkan pihaknya sudah mengetahui keberadaan guru penggerak namun hingga saat ini belum memberikan dukungan. “Kita belum memberikan dukungan, kita akan bahas ini,” ucapnya.
Wartawan/Editor: Yosefina