TIMIKA, CARTENZNEWS.com –Ketua Lembaga Musyawara Adat Suku Kamoro (Lemasko), Gregorius Okoare mengimbau kepada semua masyarakat Kamoro, Amungme dan lima suku kekerabatan yakni, Mee, Dani, Nduga, Damal dan Suku Moni di Kabupaten Mimika untuk tidak mengikuti ajakan demo terhadap Yayasan Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) oleh sekelompok orang yang menamakan diri Lemasko Timika Papua.
Ia menegaskan bahwa Lemasko yang diakui secara hukum negara adalah yang dibawa kepimpinannya, sementara Lemasa yang diakui hukum negara adalah dibawa pimpinan John Tsingal Beanal.
“Saya minta masyarakat Kamoro dari Nakae sampai Warifi, masyarakat Amungme dan juga lima suku kekerabatan untuk tidak mengikuti ajakan demo ini. Pihak yang mengajak untuk demo ini untuk kepentingan mereka bukan kepentingan masyarakat,” ungkapnya pria yang biasa didapa Gerry ini saat jumpa pers di Hotel Serayu, Kamis (11/4/2024) siang.
Ia menyebutkan keberadaan YPMAK ini untuk masyarakat Amungme, Kamoro dan lima suku kekerabatan.
YPMAK yang sumber dananya dari PT Freeport Indonesia ini telah banyak membantu dua suku asli ini dan lima suku kekerabatan dalam bidang kesehatan dengan membangun Rumah Sakit Mitra Masyarakat yang dikelola Yayasan Charitas. Rumah sakit yang sudah beroperasi selama 24 tahun ini memberikan pelayanan gratis kepada masyarakat tujuh suku.
Kemudian untuk pelayanan dibidang pendidikan, YPMAK sudah membiayai ribuan generasi dari tujuh suku dari berbagai tingkatan pendidikan.
YPMAK juga membantu pengembangan perekonomian masyarakat tujuh suku ini melalui sejumlah program.
Sementara Wakil Ketua Dewan Pimpinan Adat 1, Dominikus Mitoro mengatakan sesuai informasi yang diperoleh alasan pihak yang berencana melakukan demo ini bahwa mereka merasa YPMAK berjalan tidak sesuai aturan, padahal selama ini YPMAK dalam berkarya dan pertanggungjawaban sudah mengikuti semua aturan yang berlaku, sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sudah menolong sangat banyk masyarakat tujuh suku. Sehingga ia juga mengimbau masyarakt tidak ikut demo.
Kemudian Wakil Ketua DPA III Lemasko, siprianus Operawiri menyebutkan YPMAK merupakan yayasan milik Suku Amungme dan Kamoro, pembina-pembina di dalamnya utusan dari Lemasa dan Lemasko, pemerintah, gereja, sehingga Direktur YPMAK tidak bisa membuat keputusan sendiri tapi harus melibatkan pihak pembina. Sehingga tidak benar jika ada pihak yang mengatakan bahwa program-program yang dilakukan tidak mewakili aspirasi masyarakat dua suku besar ini.
YPMAK sudah membuat program ekonomi di setiap kampung di mana setiap Kampung diminta membuat kelompok kerja ekonomi kemudia diberikan dana sesuai dengan permohonan dalam proposal
Untuk masalah kesehatan selama ini masyarakat telah berobat secara gratis di RSMM.
Untuk masalah pendidikan anak-anak di kota studi mendapat biaya beasiswa dengan baik. Jka ada kendala-kendala itu mungkin bisa ditanyakan kepada pihak YPMAK dan pihak lembaga-lembaga pembina di setiap kota studi, karena itu hal yang sangat teknis.
Sehingga ia meminta masyarakat jangan menghambat program-program kerja YPMAK. “Karena program-program kerja ini berjalan sudah cukup baik dan manfaatnya juga sudah banyak dirasakan oleh masyarakat,” ucapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh para pengurus lainnya yang hadir pada jumpa pers tersebut yakni Ketua 2 Lemasko, Marianus Maknaipeku, Sekretaris DPA Lemasko, Jhon Mamiri, Ketua Komisi IV SDM Lemasko, Thomas Too dan Sekretaris 1 Lemasko Simson Materaki.
Wartawan/Editor: Yosefina