TIMIKA, CARTENZNEWS.com-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika akan menggelar Mimika Dance Carnival yang mengusung tema ‘Mimika Rumah Kita’ untuk memeriahkan hari ulang tahun (HUT) Kabupaten Mimika ke-27 yang jatuh pada 8 Oktober mendatang.
Tidak tanggung-tanggung, untuk menyukseskan acara tersebut Pemkab mengandeng Jember Fashion Carnival (JFC) yang merupakan penyelenggara karnaval nomor satu di dunia.
“Kegiatan karnaval budaya nusantara yang kita buat nanti, kosepnya berbeda seperti yang sudah dibuat sebelum-sebelumnya, karena yang akan dibuat kali ini lebih kontemporer. Tujuannya untuk memperkenalkan budaya Mimika, khususnya dua suku besar kita Amungme dan Kamoro ke dunia luar dengan lebih kontemporer,” kata Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Mimika, Yopi Toisuta saat jumpa pers di salah satu resto di Jalan Cenderawasih, SP3, Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Rabu (30/8/2023).
Menurutnya dengan keterlibatan JFC nanti, generasi muda Mimika bisa belajar membuat festival yang spektakuler. Event ini juga dengan tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat Mimika.
“Dari pengalaman tahun ini, mungkin saja tahun berikutnya kita di Mimika bisa menyelenggarakan juga festival yang spektakuler secara mandiri,” ujarnya.
Ia mengatakan dalam karnaval nanti, 70 talent yang disiapkan pihak panitia akan mengenakan kostum rancangan pihak JFC yang tentunya sesuai standar JFC yang sudah mendunia.
Yopi mengaku pernah melihat secara langsung kostum itu saat membangun komunikasi dengan pihak JFC dan memang kostum itu hanya bisa dibuat oleh orang-orang yang benar-benar memiliki keahlian khusus “Saya lihat sendiri pembuatan kostum ini sangat rumit dan hanya bisa dibuat oleh orang yang punya keahlian khusus. Kita berharap dengan pengalaman tahun ini, satu waktu generasi di Mimika bisa punya keahlian untuk merancang kostum semacam itu,” kata dia.
Sementara itu, Direktur JFC Global Indonesia, Anditya Combat menjelaskan pihaknya saat ini berada di Timika untuk melakukan riset dan survei area, kemudian sudah bertemu dengan Pj Bupati Mimika, tokoh-tokoh adat dan juga para talent.
Setelah melalui tahapan itu ia mengatahui bahwa Mimika punya energi yang luar biasa, sangat dahsyat sehingga untuk membuat sebuah event kelas internasional atau vestifal besar bukan hal sulit, yang penting komitmen, kerjasama diantara semua lini yang ada di daerah ini.
Hal Ini menjadi sebuah optimistis bahwa Mimika ke depan akan memiliki sumber daya pendapatan baru melalui vestifal, melalui Mimika Dance Carnival.
Dikatakan ada beberapa konsep yang telah ditawarkan dan diterima dengan sangat baik oleh pemangku jabatan di pemerintah. Sejumlah komunitas juga sangat antusias menyambut event ini. “kita juga sudah melakukan diskusi dengan adik-adik yang akan melakukan performance, mayoritas hampir 100 persen adik-adik yang ada di Kabupaten Mimika,” kata dia.
Ia menyebutkan untuk menyukseskan event ini, pihaknya memberikan dukungan berupa workshop, pelatihan mulai dari runway, fashion, karakter dance, makeup dan pembuatan kostum. Workshop dan pelatihan ini akan dilakukan pada Bulan September. “Tujuannya agar adik-adik semua yang ada di sini memiliki sense of festival yag kalau kita bilang mampu mendatangkan tamu-tamu dari luar Kabupaten Mimika,” ujarnya.
Event ini diharapkan bekesinambungan, berjalan mulai Tahun 2023 hingga seterusnya agar masyarakat memiliki kebanggaan yang luar biasa. Sumber daya generasi muda yang ada di Kabupaten Mimika juga terangkat mulai dari kemampuan makeup, dance, performance membuat koreo, ini menjadi sumber daya kreatifitas yang luar biasa yang ada di Mimika,” ujarnya.
“Setelah ke luar dari area perform kita akan mulai membahagiakan masyarakat di Mimika melalui karnaval mulai dari start sampai ke finish, seluruh masyarakat bisa menyaksikan dan sebelum itu kami juga akan melakukan pelatihan pelatihan khusus, di mana nantinya adik-adik yang sudah punya kemampuan yang luar biasa, semakin keluar auranya, semakin keluar energinya,” kata dia.
Diaharapkan dengan event ini masyarakat dunia menjadi penasaran, harus bisa hadir di Mimika Dance Carnival tahun-tahun berikutnya,
Dikatakan ada empat devile yang akan ditampilkan pada event Mimika Dance Carnival tahun ini. Devile pertama mengangkat kekayaan alam yang ada di Mimika yakni sagu, burung cenderawasih dan kasuari. “Kita angkat di satu devile yang sama, di situ ada kostum-kostum yang besar dan ada adware yang siap menguatkan dancenya adik-adik,” sebutnya.
Devile kedua bertema Amungme, yang mana untuk kostum karnaval menjadi sumber inspirasi adalah baju adat Amungme. Memang bukan berati persis seperti baju adat Amungme tapi pihaknya berusaha mengimprove menjadi sebuah kostum festival yang dinikmat oleh masyarakat, tapi unsur utama masih tetap ada di tema Amungme.
Berikutnya devile Kamoro, pihaknya akan melakukan hal yang sama, koreografi, teatrical, dance dan luar biasanya ada seka, di mana yang menari bukan hanya partisipan, peserta tapi juga masyarakat yang hadir di sana “Kita ajak untuk menari bersama, kita harus bahagia, menjaga persaudaraan, kekeluargaan,” ucapnya.
Terkahir, devile nusantara melibatkan suku-suku luar Papua yang ada di Mimika untuk bisa saling berkoordinasi dalam festival tersebut. Seluruh devile akan dirangkai menjadi satu kekuatan utama. “Artinya kita tidak bisa jalan sendiri kita butuhkan bergandengan tangan, kita butuh kolaborasi baik dari tingkat pelajar, stakeholder hingga media,” ujar Anditya.
Sementara itu, Presiden JFC, Iwan menjelaskan pada Tahun 2017 lalu Peresiden Republik Indonesia mengumumkan JFC sebagai ikon karnaval Indonensia, kota karnaval dunia. JFC yang sudah beroperasi selama 20 tahun ini, telah mengisi berbagai perhelatan di Indonesia untuk kelas internasional dan juga beberapa pehelatan di luar negeri.
Kemudian terkait dengan Mimika Dance Carnival ia menyebutkan penamaan ini sudah tepat, sesuai dengan nama event dengan harapan seperti karatkter masyarakat di sini yang suka berdasana.
Menurutnya potensi yang ada di Mimika baik human resources maupun potensi alamnya dan seni budayanya sangat bagus, sehingga berpotensi menjadi sebuah kegiatan yang bisa dibangun secara berkelanjutan, kegiatan yang bertumbuh.
“Kalau di awal memang kita menyelenggarakan sebuah event tapi sebenarnya saat ini kita mencoba menyiapkan sebuah ruang bagi adik-adik ataupun saudara-saudara kita di Mimika, di mana ruang ini menjadi sebuah tempat untuk mereka mengasah dan menunjukan potensinya yang sebelumnya tidak disalurkan. Kalau disiapkan sebuah ruang untuk berkreatifitas dan tampil pada sebuah pagelara event maka akan muncul ide-ide, karya-karya kreatif yang tidak pernah kita bayangkan seperti yang selama ini terjadi di karnaval,” terang dia.
Pihaknya, kata dia berupaya mendeliver berbagai experience agar generasi di Mimika bisa menajdi talent terbaik dengan karya-karya yang spektakuler. “Kita ajak generasi muda berupaya, berperan terbaik dalam peran dan keahlian masing-masing,” ucapnya.
Wartawan/Editor: Yosefina