TIMIKA, CARTENZNEWS.com-PT Freeport Indonesia hadir di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah cukup lama sejak Tahun 1968 hingga saat ini. Kemudian APBD Mimika cukup besar mencapai Rp7,5 triliun, namun dampak ekonomi tidak memberikan manfaat yang siginifikan bagi rakyat.
Hal ini ditegaskan Calon Gubernur Papua Tengah, John Wempi Wetipo Ketika menjawab pertanyaan panelis dengan tema ‘Menyelesaikan Masalah dan Upaya Memajukan Provinsi Papua Tengah’ dan sub tema ‘Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan’ , saat Debat Pertama Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah yang digelar KPU Papua Tengah di GOR Futsal Timika, Sabtu (19/10/2024).
Untuk itu ia berharap 400 Sub Kontraktor (Subkon) dalam naungan PT Freeport Indonesia berkantor di Timika, Ibu Kabupaten Mimika.
Dikatakan ketika perusahaan tambang emas ini beroperasi, kurang lebih ada sekitar 400 Subkon yang dibawa PT Freeport Indonesia tapi yang punya adalah orang orang dari luar bukan orang di Papua sendiri.
“Kami berkomitmen untuk membangun hilirisasi bahwa industri yang ada di bawa Subkon PT Freepot Indonesia untuk memberdayakan ekonomi masyarakat. Maka kita punya program untuk Kabupaten Mimika kita jadikan sebagai kawasan industri supaya orang orang yang selama ini cari uang di Mimika tapi kantornya di Jakarta tidak boleh ada lagi. Kantor harus ada di Mimika supaya mereka mampu memberdayakan ekonomi masyarakat lokal,” ucapnya.
Ia menyebutkan rakyat yang ada di Papua Tengah punya hak untuk mendaptkan kesejahteraan yang lebih baik. Jika kawasan industri d Mimika dibangun dan dikelola dengan baik maka ke depan Pemerintah Provinsin Papua Tengah berkolaborasi dengan PT Freeort Indonesia dan pihak lain bisa mengembangkan perekonomian masyarakat.
“Terutama putera asli daerah, untuk mengangkat harkat , derajat dan martabat mereka supaya jadi tuan di negerinya sendiri,” kata JWW.
Wartawan/Editor: Yosefina