TIMIKA, CARTENZNEWS.com-Untuk mencegah stunting diperlukan peran lintas sektor. Hal ini diungkapkan Anggota Tim Kerja Penurunan Stunting, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Farsley Mranani saat ditemui wartawan di Kantor Bappeda Mimika, Rabu (7/8/2024).
Ia mengatakan peran berbagai sektor diperlukan untuk bantu menyebarluaskan informasi-informasi yang benar, yang sesuai karena banyak masyarakat mendapatkan informasi-informasi yang menyesatkan.
Banyak informasi keliru yang beredar di masyarakat itu justru memperberat petugas yang dipercayakan pemerintah dalam upaya penurunan stunting. Seperti banyak yang menyangka stunting itu penyakit memalukan sehingga ketika di Posyandu anaknya diketahui pendek, orangtua tidak mau merujuk anaknya ke dokter spesialis atau memeriksa lebih lanjut kondisi anak.
“Itu jadi tugas kami mengedukasi lebih jauh bahwa anak yang kondisinya stunting harus diperiksa lebih lanjut supaya mendapat penanganan yang tepat. Terus kemudian dengan tambahan makanan sehat,” ujarnya.
Ia menjelaskan pihak Kementerian Kesehatan menyarankan makanan sehat sesuai dengan menu seimbang atau gizi seimbang. “Kalau pernah lihat buku KIA itu ada menu seimbang atau gizi seimbang yang sesuai dengan umur masing-masing anak, sesuai dengan ibu hamil atau ibu menyusui,” ucap Farsley.
Dikatakan masyarakat juga banyak yang masih punya pemahaman keliru yakni menganggap makanan sehat itu yang penting ada buah dan sayur. Padahal yang terpenting adalah protein hewani untuk mencegah terjadinya stunting yang disebabkan kurang gizi.
“Hal-hal ini harus dipahamai masyarakat dan memang perlu peranan semua pihak untuk memberikan edukasi kepada masyarajat agar bisa mencegah stunting,” pungkasnya.
Wartawan/Editor: Yosefina