TIMIKA, CARTENZNEWS.com-Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mencanangkan Sensus Pertanian Tahun 2023 di Istana Negara Jakarta, Senin (15/5/2023) pagi.
Seperti dalam tayangan siaran langsung di kanal youtube BPS Statistics tadi pagi, Jokowi menyatakan mendukung pelaksanaan Sensus Pertanian 2023 dan berpesan sensus ini betul-betul menghasilkan data yang terkini akurat dan terpercaya. Karen untuk menghasilkan sebuah kebijakan yang tepat butuh data yang akurat.
“Bagaimana saya bisa memutuskan sebuah kebijakan kalau datanya tidak akurat, tidak terupdate, terkini? Saya mendukung pelaksanaan Sensus Pertanian 2023 ini agar sensus ini betul-betul menghasilkan data yang terkini, akurat dan terpercaya,” kata Jokowi.
Menurutnya sensus pertanian ini penting dilakukan karena sektor ini melibatkan hajat hidup orang banyak sehingga butuh akurasi kebijakan, dan akurasi kebijakan itu butuh akurasi data.
Data yang tidak akurat menimbulkan berbagai keluhan warga, misalkan untuk pupuk subsidi, yang disalurkan sembilan juta ton berdasarkan data lapangan tapi di lapangan banyak petani berteriak pupuk tidak ada. “Mungkin suplainya kurang, mungkin distribusinya yang tidak betul. Kalau datanya akurat bukan sembilan juta ton tapi 13 juta ton misalnya, maka rampung tidak ada keluhan. Oleh karena itu saya mendukung sekali pelaksanaan sensus pertanian Tahun 2023 ini,” ujarnya.
Menurutnya sensus pertanian yang dilakukan 10 tahun sekali itu terlalu lama, karena kebutuhan pertanian berubah setiap tahun, tapi keputusannya masih pakai data 10 tahun yang lalu. “Mestinya ini setiap lima tahun biayanya juga nggak banyak, mungkin tiga triliunan,” ucap Presiden.
Ia menyebutkan sensus pertanian ini menyangkut pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan Kehutanan. Untuk sektor pertanian memiliki peran yang sangat strategis. Sesuai data yang ia miliki sektor tersebut menyumbang 11,8 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
“Kita hati-hati sekali di sektor ini, sekarang ini sangat rawan kita tahu krisis pangan di mana-mana, 345 juta orang di dunia sekarang terancam kekurangan pangan dan kelaparan karena perubahan iklim karena perang. Oleh sebab itu sektor ini memegang peran yang sangat penting ke depan,” ucapnya.
Jokowi menyebutkan sektor pertanian juga menyediakan lapangan kerja untuk 40 juta orang. Ini sudah 29 persen dari total angkatan kerja.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Jokowi meminta peran aktif seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian mensukseskan sensus yang mulai dilaksanakan pada 1 Juni sampai 31 Juli ini. “Dua bulan selesai dan setelah itu kita mendapatkan sebuah data yang akurat dan berkualitas,”ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Sementara itu Kepala BPS Pusat Margo Yuwon dalam sambutannya menyebutkan sensus pertanian yang dilaksanakan 10 tahun sekali merupakan amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang statistik dan rekomendasi badan pangan dan pertanian dunia atau FAO.
Sensus pertanian pertama kali dilaksanakan di tanah air pada Tahun 1963 dengan demikian sensus pertanian 2023 merupakan sensus ketujuh.
Tema yang diusung dalam Sensus Pertanian 2023 adalah mencatat pertanian di Indonesia untuk kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.
Tema Ini mengandung makna bahwa data hasil Sensus Pertanian 2023 diharapkan dapat menjadi landasan yang valid dalam perumusan kebijakan di bidang pertanian.
Sensus tersebut memiliki tujuan utama yaitu menyediakan data terkait kondisi pertanian Indonesia secara komprehensif sampai dengan wilayah terkecil yang meliputi antara lain data pelaku usaha pertanian secara by name by address, yang dapat di gunakan sebagai acuan targeting program pemerintah di bidang pertanian, geospasial statistik pertanian dan potensi pertanian termasuk urban farming.
Kemudian struktur demografi petani termasuk petani milenial, luas lahan pertanian menurut penggunaan, jenis kepemilikan dan irigasi, penyediaan basis data UMKM di sektor pertanian dan lain sebagainya.
Sensus pertanian ini mencakup tujuh sub sektor yaitu tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan dan jasa pertanian.
Responden yang akan didata meliputi usaha pertanian perorangan atau petani berbadan hukum atau perusahaan dan usaha pertanian lainnya di seluruh wilayah Indonesia.
Keberhasilan Sensus Pertanian 2023 tentu memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak untuk itu ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung persiapan sensus tersebut.
“Secara khusus kepada Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas dukungan dan kolaborasi yang sangat baik hingga saat ini,” ucap Margo Yuwon.
Dia melaporkan bahwa selain penanggung jawab sensus di provinsi yang hadir saat pencanangan itu, hadir juga 14 orang petugas sensus yang berasal dari 14 provinsi yang mewakili 190.000 petugas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
“Salah satunya di ruangan ini adalah petugas yang akan melakukan pendataan di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur yang merupakan lokasi ibukota negara atau IKN,” ucapnya.
Turut hadir pada kegiatan pencangan itu Ketua DPR RI Pimpinan Komisi 11 DPR dan Komite 4 DPD RI dan Menteri Kabinet Indonesia maju, Panglima TNI, Kapolri dan pimpinan lembaga lainnya.
Wartawan/Editor: Yosefina