TIMIKA, CARTENZNEWS.com-Pemerintah Kabupaten Mimika menggelar upacara bendera memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Lapangan Upacara Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika pada Selasa (2/5/2023) pagi.
Apel itu diikuti ASN dan non ASN di lingkup Pemkab Mimika, guru-guru dan siswa dari semua satuan pendidikan di Kota Timika, pimpinan satuan TNI, Polri dan sejumlah instansi vertikal, BUMN, BUMD dan tamu undangan lainnya.
Uacara yang awalnya direncanakan dipimpin Plt Bupati Mimika, Johannes Rettob namun karena satu dan lain hal yang bersangkutan tidak bisa hadir sehingga digantikan Sekda Mimika, Petrus Yumte dan dikomandani Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Non Formal, Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika, Petrus Cahyono Balubun, S.Pd., M.Si.
Upacara bendera hari itu diwarnai busana adat dari berbagai daerah di Indonesia yang dikenakan guru-guru. Warna-warni busana adat dengan model yang unik membuata suasana pagi itu semakin menarik.
Dalam pidato pidato sambutan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim yang dibacakan Sekda Mimika disampaikan bahwa selama tiga tahun terakhir, terjadi perubahan besar di mana-mana dari ujung Barat sampai ujung Timur Indonesia.
Sebanyak 24 episode Merdeka Belajar yang telah diluncurkan membawa bangsa ini semakin dekat dengan cita-cita luhur Ki Hadjar Dewantara, yaitu pendidikan yang menuntun bakat, minat dan potensi peserta didik agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai seorang manusia dan sebagai anggota masyarakat.
Anak-anak bangsa sekarang bisa belajar dengan lebih tenang karena aktivitas pembelajaran mereka dinilai secara lebih holistik oleh gurunya sendiri. Para kepala sekolah dan kepala daerah yang dulu kesulitan memonitor kualitas pendidikannya sekarang dapat menggunakan data Asesmen Nasional di Platform Rapor Pendidikan untuk melakukan perbaikan kualitas layanan pendidikan.
Para guru sekarang berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengan hadirnya Platform Merdeka Belajar. Selain itu, guru-guru yang dulu diikat berbagai peraturan yang kaku sekarang lebih bebas berinovasi di kelas dengan hadirnya Kurikulum Merdeka.
Sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi, seleksi masuk perguruan negeri pun sekarang fokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar.
Pada jenjang perguruan tinggi, mahasiswa yang dulu hanya belajar teori di dalam kelas sekarang bisa melanglang buana mencari pengetahuan dan pengalaman di luar kampus dengan hadirnya program-program Kampus Merdeka.
Dari segi pendanaan, pencarian langsung Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dan pemanfaatannya yang lebih fleksibel telah memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas belajar.
Dengan perluasan program beasiswa, kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi sekarang lebih terbuka. Dukungan dana padanan untuk mendanai riset juga telah melahirkan begitu banyak inovasi yang bermula dari kolaborasi.
Selain itu, mekanisme dana yang fleksibel dapat mewadahi gagasan-gagasan kreatif para seniman dan pelaku budaya sehingga mampu menghasilkan karya-karya hebat yang mendukung pemajuan kebudayaan.
“Mari kita mengingat abhwa bersama-sama kita telah membuat sejarah baru dengan gerakan Merdeka Belajar. Transformasi yang masif ini sudah sepatutnya dirayakan dengan penuh syukur dan semarah, karena semuanya adalah hasil dari kerja keras dan kerja sama kita,” baca Sekda Mimika.
Hari Pendidikan Nasional tahun ini adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan kembali setiap tantangan yang sudah dihadapi, juga setiap langkah berani yang sudah diambil.
Dengan merefleksikan hal-hal yang telah dilakukan sepanjang tiga tahun terakhir, dapat merancang arah perjalanan kita ke depan guna memastikan keberlangsungan dan keberlanjutan Merdeka Belajar.
Layar yang sudah dibentangkan jangan sampai terlipat lagi. Semua tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, seniman dan pelaku budaya, juga peserta didik di seluruh Nusantara adalah kapten dari kapal besar yang bernama Indonesia ini. Perjalanan harus dilanjutkan, perjuangan mesti diteruskan, agar semua anak bangsa merasakan kemerdekaan yang sebenar-benarnya dalam belajar dan bercita-cita
“Oleh karena itu, lanjut Sekda mari semarakkan hari ini dengan semangat untuk meneruskan perwujudan Merdeka Belajar, Mendidik Pelajar Pancasila yang cerdas berkarakter, dan membawa Indonesia melompat ke masa depan dengan pendidikan yang memerdekakan,” ucapnya.
Usai upacara bendera peserta upacara dihibur dengan paduan suara, tarian pangkur sagu dan drum band dari sejumlah sekolah di Timika.
Wartawan/Editor: Yosefina