TIMIKA, CARTENZNEWS.com-Acara bakar batu di Kampung Limau Asri, SP5, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika pada Selasa (11/10/2022) untuk mengumpulkan dana bayar kepala imbas perang suku di Distrik Kwamki Narama Tahun 2019 lalu berujung keributan.
Kapolsek Kuala Kencana, Iptu Sera Ayatanoi kepada CARTENZNEWS.com menjelaskan pada Pukul 15.00 WIT, berdasarkan informasi dari masyarakat yang melintas bahwa telah terjadi keributan di Jalan Poros SP 5 di kediaman Petrus Katagame, yang sedang dilakukan giat bakar batu untuk pengumpulan dana pembayaran kepala kepada kelompok Mom.
Kemudian Pukul 15.26 WIT regu perintis yang di pimpin langsung Kasat Sabhara Polres Mimika, IPTU S. Tahapari tiba di lokasi keributan, selanjutnya melakukan sweeping senjata tajam terhadap masyarakat yang ada di TKP dan mengamankan busur, panah dan parang.
Setelah itu Anggota DPRD Mimika, Elminus Mom didampingi AKP Yulius Harikatang melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat yang hadir dalam giat bakar batu. Dalam pertemuan tersebut masyarakat berkomunikasi menggunakan bahasa daerah.
Tidak lama kemudian Kabag OPS Polres Mimika, Kompol Ruben Palayukan tiba di lokasi kejadian, saat itu situasi sudah aman terkendali
Pukul 15.36 WIT Waka Polres Mimika, Kompol Praja Gandha Wiratama, SIK tiba di lokasi kejadian selanjutnya berkoordinasi dengan kabag Ops, Kasat Sabhara, Kasat Intelkam dan Kapolsek Kuala Kencana terkait pertikaian yang terjadi.
Setelah itu Kasat Intelkam, AKP Budi Santoso melakukan koordinasi bersama Tokoh Masyarakat, Agus Anggaibak terkait persoalan yang terjado.
“Terjadinya keributan berawal dari sebagian masyarakat yang hadir dalam pengaruh minuman keras sehingga selisih paham dan saling melempar batu,” kata Sera.
Dikatan usai situasi kondusif, sekira Pukul 16.05 WIT kegiatan bakar batu untuk pengumpulan dana kembali dilanjutkan dikoordirnir oleh Alpinus Katagame.
Sesuai rencana pembayaran kepala kepada kelompol Mom akan berlangsung besok Rabu (12/10/2022).
“Pukul 16.22 Wit giat pengumpulan dana pembayaran kepala selesai dengan jumlah dana yang terkumpul Rp500 juta. Setengah jam kemudian masyarakat berangsur meninggalkan TKP,” ucapnya.
(Yosefina)