TIMIKA, CARTENZNEWS.com-Ketua PKK Pusat, Ny. Tri Tito Karnavian merasa heran karena di Kabupaten Mimika masih ada anak yang tidak bisa baca, kurang gizi, kena polio dan berbagai persoalan lainnya.
Padahal daerah lainnya dengan APBD yang lebih kecil dari Mimika dan jumlah penduduk yang lebih padat, masyarakat bisa hidup dalam kesejahteraan.
“Bagaimana dengan Rp7,5 triliun APBD, 350 ribu penduduk tapi masih ada anak yang tidak sekolah, ada yang tidak bisa baca, ada yang masih polio, ada yang masih kurang gizi, stunting, ini tidak masuk di akal saya,” ungkap Tri saat kunjungan kerja di Distrik Kwamki Narama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah dalam rangka Hari Anak Nasional pada Jumat (26/7/2024).
Untuk itu ia mengajak ibu-ibu yang tidak merasakan APBD yang fantastis ini berdoa semoga Tuhan membuka hati, pikiran mereka yang mempunyai kewenangan, mengambil kebijakan untuk masyarakat.
“Mari ibu-ibu semua yang tidak merasakan manfaat dari APBD, berdoa semoga Tuhan membuka hati mereka, otaknya mereka yang mempunyai wewenang, kebijaksanaan untuk kesejahteraan ibu ibu semua. Itu hak ibu-ibu, hak anak-anak yang merupakan titipan Tuhan dan pemerintah harus mengurusnya,” ucapnya.
Dia berharap setelah kunjungan ini, semua pihak bergerak melakukan program-program yang meyentuh langsung masyarakat, yang diraskan langsung, paling tidak memenuhi enam standar pelayanan minimal yakni, pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketentraman, sosial, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat.
“Pimpinan-pimpinan OPD tolong perhatikan enam SPM ini. Kalau ada program pemerintah, bilang anggaran tidak ada, padahal anggaran banyak sekali,” kata Tri.
Ia menyebutkan dengan APBD sebesar ini, jika pelayanan dilakukan dari hati maka di Mimika ini tidak lagi didengar ada anak yang tidak bisa baca, tidak sekolah, kena polio, ibu yang meninggal saat melahirkan.
“Kita sedih di tengah tanah yang punya emas masi kekurangan sekolah, masih kekruangan fasilitas kesehatan. Sebetulnya jangan kita sedikit sedikit menyalahkan pemerintah pusat padahal semua sudah diberikan di sini,” sebutnya.
Ia mengaku sudah mengujungi hampir semua kabupaten di Indonesia, dan didapatinya ada kabupaten dengan APBD lebih kecil dari Mimika dan jumlah penduduk yang lebih banyak, namun pemerintah bisa mensejahterakan masyarkatnya.
“Mengapa Mimika tidak bisa, kita harus bertanya, ada apa ini? Harusnya ada sekolah sekolah-sekolah dan fasilitas kesehatan yang megah yang melayani masyarakat dengan semaksimal mungkin,” kata dia.
Wartawan/Editor: Yosefina