TIMIKA, CARTENZNEWS.com- Anggota Komisi VI DPR RI, Trifena Tinal melakukan sosialisasi peran kemitraan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan badan usaha milik Negara (BUMN) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada Jumat (2/12/2022) di Rumah Aspirasi Sinar Mas, Jalan Hasanuddin, Timika Papua.
Dalam kegiatan yang ikuti sejumlah warga Kabupaten Mimika yang diprakarsasi BUMN bermitra dengan Komisi VI DPR RI ini, Trifena Tinal menjelaskan peran salah satu BUMN konstruksi yakni PT. Adhi Karya.
Dikatakan PT Adhi Karya yang berdiri sejak 1960 merupakan nasionalisasi perusahaan Belanda dan merupakan perusahaan konstruksi pertama yang melantai di bursa efek sejak 18 Maret 2002 dengan kode ADHI.
Perusahaan ini memiliki karya konstruksi monumental yang hingga kini masih dipergunakan antara lain, Stadion Utama Gelora Bung Karno, Masjid Istiqlal, Monumen Nasional, Jembatan Barito dan Jembatan Suramadu.
ADHI memiliki tagline beyond construction yang menunjukan bukan hanya bergerak di bidang konstruksi. Saat ini ADHI memiliki empat lini bisnis utama yaitu engineering dan konstruksi, properti dan hospitaliti, manufaktur, investasi dan konsesi.
Saat ini ADHI memiliki 180 proyek konstruksi yang sedang berjalan, diantaranya ada beberapa proyek besar, antara lain proyek Jalan Tol Sigli-Banda Aceh, LRT Jabodebek, MRT Jakarta CP201 dan CP20, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo, Smelter Manyar di Gresik dan beberapa proyek di ibu kota Negara.
ADHI juga mengerjakan fender jembatan Pulau Balang, hunian pekerja konstruksi dan Jalan Tol Segmen 3A Karang Joang-Kariangau.
Rights issue ADHI dilaksanakan dengan dasar telah mendapatkan persetujuan dari DPR Komisi VI, Perarturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2022 tentang penambahan penyertaan modal negara (PMN) ke dalam saham ADHI. Hal ini sebagai dasar hukum diberikannya PMN dan persetujuan efektif otoritas jasa keuangan (OJK) pada 14 Oktober 2022.
Setelah dilakukan perdagangan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) pada periode 28 Oktober 2022 hingga 8 November 2022, ADHI berhasil menyerap dana sebesar Rp2,6 triliun dengan komposisi PMN sebesar Rp1,96 triliun dan dana publik sebesar Rp689 miliar. Total dana tersebut sepenuhnya dapat dipergunakan untuk setoran modal ke badan usaha untuk pembangunan beberapa proyek strategis nasional.
Proyek-proyek yang masuk ke dalam pendanaan rights issue ADHI antara lain Tol Solo-Yogyakarta- Kulonprogo, Tol Yogyakarta-Bawen dan system penyediaan air minum (SPAM) Karian Serpong Timur.
Setelah pelaksanaan right issue, komposisi kepemilikan saham di ADHI menjadi 64 persen dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan 36 persen dimiliki oleh publik.
Berbagai manfaat yang diperoleh ADHI dari hasil pendanaan rights issue adalah untuk mendorong penyelesaian proyek strategis nasional yang sedang dikerjakan oleh ADHI, ada pembangunan Jalan Tol dan SPAM untuk air bersih.
Selain itu penguatan modal agar dapat berkompetisi dalam meningkatkan kinerja perusahaan yang berkelanjutan.
Selain pengembangan bisnis, dengan adanya rights issue ini tentu diharapkan perseroan juga memberikan manfaat bagi pemerintah, negara dan masyarakat. Salah satu nya melalui peningkatan PDB/PDRB, penambahan lapangan kerja, peningkatan pajak dan dividen. Dampak lain yang dapat dirasakan juga adalah konektivitas wilayah menuju daerah pariwisata. “Salah satunya, Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo, ini adalah tol yang ditunggu –tunggu masyarakat untuk sampai ke Kota Yogyakarta atau kota pelajar. Tol ini masuk ke dalam salah satu proyek strategis nasional,” kata Trifena.
Dia menyebutkan pembangunan tol tersebut bertujuan mempercepat konektivitas wilayah Yogyakarta, Solo dan Semarang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata. Pembangunan Tol Solo – Yogya juga menghasilkan multiplier effect salah satunya penyerapan tenaga kerja di daerah sekitar pembangunan.
Saat ini, perjalanan dari Solo ke Yogyakarta menggunakan mobil, sepeda motor ataupun angkutan umum membutuhkan waktu kurang lebih dua jam perjalanan. Banyaknya traffic light membuat waktu perjalanan terbuang sia-sia. Dengan adanya tol ini di prediksi perjalan antara dua kota tersebut hanya memakan waktu sekitar 20 menit.
Selain jarak tempuh yang berkurang, adanya pembangunan tol Solo – Yogyakarta ini juga memberikan dampak signifikan terhadap banyak hal, salah satunya distribusi barang yang semakin lebih mudah dan cepat, pertumbuhan sektor pariwisata juga akan meningkat, akses masyarakat juga semakin mudah. Ini sangat bermanfaat bagi masyarakat yang dapat memanfaatkan fasilitas tersebut.
Dijelaskan Tol Solo – Yogyakarta yang dibangun ADHI ini terbentang sepanjang 96.57 kilo meter dan terbagi menjadi tiga seksi, tol ini menghubungkan Jawa Tengah dan Yogyakarta. Proses pembangunan tol saat ini sudah mencapai progress 40,54 persen.
Selain proyek ruas jalan tol, proyek penjernihan air dan pendistribusian air bersih SPAM Karian-Serpong Timur juga diestimasi akan memberikan manfaat ekonomi makro. Proses pembangunan SPAM meningkatkan permintaan atas barang dan jasa di sekitar lokasi proyek maupun operasional SPAM, yang nantinya akan memberikan tambahan aktivitas ekonomi bagi pengguna. “Dampak dari proyek SPAM Karian, utamanya akan dirasakan di wilayah konsumsi air yakni Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan Jakarta, namun wilayah sekitarnya juga dapat menerima manfaat akibat interaksi antar-daerah,” terang Trifena.
Hadir menjadi narasumber dalam kegiatan itu yakni perwakikan Ketua FKUB Mimika, Ignatius Adii dan perwakilan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika, Kartini Ginting.
Wartawan/Editor: Yosefina