TIMIKA, CARTENZNEWS.com-Administrator Diosesan Keuskupan Timika, Pastor Marthen Ekowaibi Kuayo, Pr, menerimakan Sakramen Krisma kepada 173 umat di Gereja Santo Stefanus Sempan Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah pada misa ketiga, Minggu (26/11/2023).
Sementara yang menjadi wali 173 krismawan dan krismawati adalah Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob dan istri, Ny, Susi Herawati Rettob.
Dalam mememimpin misa, Pastor Marthen Quayo Pr, didampingi Sekretaris Eskekutif Komisi Kepemudaan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Pastor Frans Kristi Adi, Pr, Pastor Paroki Santo Stefanus Sempan, Pastor Maximilianus Dora, OFM, Pastor Rekan dari Paroki Santo Petrsu SP3, Pastor Yosafat Hengki Suseno, SCJ, Ketua Komisi Kepemudaan Region Papua, Pastor Lukas Lega Sando, PR dan Diakon Kornelis Sandi SCJ.
Dalam pengantar misa, Sekretaris Eskekutif Komisi Kepemudaan KWI, Pastor Frans Kristi Adi, Pr mengatakan hari ini semua umat Katolik bersukacita karena merayakan hari raya Kristus Raja, Kristus meraja di dalam hati umat manusia. Hari ini juga 173 umat Katolik di Paroki Santo Stefanus Sempan menerima Sakramen Krisma atau sakramen penguatan.
Saat di mana mereka menerima pengurapan minyak, mereka memiliki kekuatan untuk menjadi saksi- saksi Kristus. Mereka yang dicintai dan merasakan bahwa Kristus meraja dalam hati dan akan membangun sukacita itu kepada semakin banyak orang.
Umat Katolik juga bersukacita karena merayakan hari orang muda sedunia ke-38 yang mengusung tema ‘bersukacitalah dalam pengharapan’.
“Semoga perayana Ekrisiti hari ini tidka saja mengingaktan kita bahwa Kristus meraja di dalam diri kita tetapi juga memberikan kekuatan dalam diri kita untuk terus berharap bahwa, di dalam situasi kegelapan sekalipun Tuhan ada bersama kita dan membuat kita terus meyalakan obor pengharapan. Semoga saudara saudari yang hari ini menerima pengurapan minyak Krisma, dilantik menjadi akolit berani terus mengibarkan percikan pengharapan itu, kasih dan suka cita yang baru untuk semakin bayak orang,” katanya.
Sementara itu dalam khotbahnya, Administrator Diosesan Keuskupan Timika, Pastor Marthen Ekowaibi Kuayo, Pr, mengatakan hari ini seluruh Umat Katolik merayakan hari raya Tuhan Yesus Kristus sebagai Raja semesta alam. Bila mau megakui Yesus sebagai raja, salah satu pintu masuk adalah rekonsiliasi atau pertobatan. “Dengan pengakuan dosa kita mengakui Tuhan Allah dan kita menyingkirkan kuasa-kuasa duniwai. Kalau dalam hidup tidak pernah ada pengakuan, tidak pernah ada rekonsiliasi dalam gereja maka setan lebih kuat menguasai diri kita dan kita menjadi susah. Kalau ada pertobatan Tuhan Allah menguasi kita, hidup kita pasti baik. Maka cara untuk bersatu dengan Yesus Raja Semesta Alam adalah pengakuan, pertobatan dan rekonsiliasi,” pesannya.
Ia juga berpesan kepada 173 umat yang menerima Sakreamen Krisma, bahwa hari ini mereka mengikuti jejak para rasul. Pada hari pentakosta, rasul-rasul menyatakan diri siap mewartakan Kristus yang telah mati disalibkan dan telah dibangkitkan oleh Allah dan naik ke surga duduk di sisi kanan Allah Bapa.
“”Terima Roh Kudus berarti bukan iman warisan, bukan iman oarangtua sehingga kita mau mengimani Kristus. Menerima Kristus berarti menjadi saksi mewartakan Kristus yang bangkit hidup dan naik ke surga. Anda menjadi katekis,” ujarnya.
Dijelaskan katekis bukan hanya guru agama, buka hanya pastor, bukan hanya pewarta, tapi semua umat yang terima Krisma hari ini adalah katekis untuk mewartakan Kristus. “Ada dua cara mewartakan, Kristus, dengan mulut kita wartakan dan dengan kesaksian hidup,” ucapnya.
Perayaaan ekaristi ini dimerihakan dengan tarian dari Suku Kei, Tanimbar dan Suku Kamoro, serta lagu-agu dalam misa dipersembakan oleh paduan suara orang muda Katolik (OMK), paduan suara anak, pemadu gregorian dan paduan suara dewsa campuran.
Wartawan/Editor: Yosefina